Review Buku "IKIGAI: How to Live a Purposeful Life” By Maudy Ayunda's Booklist
Kepoen.com-Review Buku "IKIGAI: How to Live a Purposeful Life” By Maudy Ayunda's Booklist-Hai Curious People! Ini Maudy Ayunda. Selamat datang di Booklist aku, di mana aku sharing kisi-kisi menarik dari buku-buku yang aku baca. Dari semua isi buku itu, aku hanya akan sharing 3 insights yang secara pribadi menarik buat aku.
Hari ini,
kita akan membedah buku Ikigai, Rahasia Orang Jepang dalam Hidup Bahagia dan
Umur Panjang oleh Hector Garcia dan Miralles, yang mengupas rahasia di balik
hidup panjang dan bahagia.
Hector Garcia adalah seorang
penulis yang sudah lama tinggal di Jepang dan Miralles adalah seorang penulis
bestseller, yang khususnya dikenal dengan karya-karyanya di genre self-help.
Nah, di buku ini mereka melakukan riset terhadap satu komunitas yang tinggal di
Okinawa, Jepang, di mana kita bisa menemukan komunitas dengan hidup yang paling
panjang di dunia.
Dengan melakukan 100 wawancara dan mendengar kisah-kisah penduduk Okinawa, mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang rahasia hidup yang panjang dan bahagia. Dan di setiap bab bukunya ada kisah-kisah tentang gaya hidup, sikap, pola pikir, diet, dan rutinitas orang Okinawa. Lanjut ke insights!
Insight 1: Temukan dan Ikuti
Ikigai-mu. Penduduk Okinawa percaya agar bisa bahagia dan tentram, kita
harus hidup sehari-hari dengan penuh arti. Untuk itu, kita harus menemukan dan
memiliki Ikigai, kata jepang yang artinya “alasan untuk hidup”. Nah, menurut
buku ini, setiap orang memiliki Ikigai dalam diri mereka masing-masing, dan
untuk menemukannya membutuhkan proses dan kesabaran.
Bagi penduduk Okinawa, ikigai
kita adalah semacam “alasan kita bangun di pagi hari”, dan merupakan kombinasi
dari 4 hal: Yang pertama, passion atau apa yang kamu sukai. Yang
kedua, mission: apa yang dibutuhkan dunia. Yang ketiga, vocation:
apa yang kamu kuasain. Dan yang keempat, profession: apa aktivitas yang
bisa berbuah.
Menurut buku ini, keseimbangan hidup
ditemukan di persimpangan antara 4 hal tadi. Jadi, untuk menemukan Ikigai kita,
mungkin kita bisa merenung dan bertanya kepada diri sendiri: Apa nih yang kamu
suka? Apa yah yang kamu kuasai? Dan apa aktivitas yang bisa menjadi karir atau
bisa berbayar? Dan apa yang dibutuhkan dunia? Jika kita bisa menemukan Ikigai
kita, kita bisa hidup hari demi hari dengan seimbang dan harmonis.
Insight ke-2, Hadapi Perlahan dan Temukan Aliranmu Penduduk di kota Okinawa dikenal dengan gaya hidup yang relatif santai dan selow. Tapi bukan berarti males-malesan ya. Mereka tetap bersemangat dengan semua yang mereka lakukan, betapa pun kecilnya hal itu. Justru, mereka berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam segala hal yang mereka lakukan.
Karena sudah menemukan Ikigai, penduduk Okinawa jarang
merasa tertekan dan bisa menikmati semua hal yang mereka lakukan. Misalnya,
mereka merayakan waktu yang mereka miliki, bahkan kesenangan-kesenangan kecil
dalam hidup.
Mereka percaya bahwa kita harus hidup di masa kini dan memiliki cara berpikir yang sangat, sangat terbuka. Aku ngerti banget nih, jaman sekarang, mudah banget kita terjebak dalam hiruk pikuk kehidupan sehari-hari dan mungkin kita lupa untuk melambat dan berpikir.
Entah
karena teknologi, sosmed, banyaknya gangguan di luar sana. Tapi bayangin deh,
dalam kehidupan yang lebih "perlahan" tadi, kita bisa meluangkan
waktu untuk menikmati pagi hari, meluangkan waktu untuk menikmati apa yang kamu
lakukan, menghargai alam bebas, dan fokus kalau lagi ngobrol sama orang.
Memperlambat (aktivitas hidup)
memang tidak mudah, tapi bisa membawa kebahagiaan yang lebih besar. Lalu, dari
inspirasi penduduk Okinawa, kita juga diajak untuk mencari momen “mengalir”
sebanyak mungkin dalam hidup kita. "Momen mengalir" ini apa sih? Ini
bisa dicapai saat kita lagi sepenuhnya tekun dan fokus kapada suatu aktivitas
dan segalanya terasa “mengalir”, sampai-sampai tuh nggak ada di luar sana yang
lebih penting. Ketika kita dalam situasi ini, kita mencapai puncak kinerja dan
pasti kita akan senang aja melakukan hal tersebut.
Dengan “aliran” ini, ada rasa
semangat baru, rasa hidup, dan ada kedamaian yang merasuki diri kita. Dan kita
sepenuhnya berada di momen yang ada. Kita enggak kepikiran masa lalu. Kita
enggak kepikiran masa depan. Hanya kini dan sekarang. Biasanya ini bisa dicapai
kalau kita lagi nggak ada gangguan sama sekali dan kita hanya fokus melakukan
satu hal.
Menurut penulisnya, “Orang yang
paling bahagia bukanlah orang yang mencapai paling banyak. Mereka adalah
orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu dalam keadaan mengalir, atau flow
ini. ” Jadi carilah momen-momen mengalir tadi terus hindarin ya
temen-temen, gangguang-gangguan yang bisa mengeluarkan kita dari “aliran” kita.
Insight ke-3: Teruslah Aktif dan Jangan Pensiun. Penduduk Okinawa nggak pernah berhenti bergerak. Nah, bergerak disini bukan berarti harus olahraga keras atau harus lari jarak jauh, tapi sesederhana jalan kaki di sekitar perumahan, bertanam di taman, atau nyanyi karaoke.
Intinya, jangan sampai kita terintimidasi duluan dengan
olahraga, karena nyatanya bergerak apa pun menjadi kunci hidup panjang bagi
komunitas Okinawa.
Menariknya lagi nih di Okinawa tidak ada kata “pensiun”. Jadi, penduduk-penduduk yang berumur pun masih menghadapi hari-harinya dengan penuh arti, penuh aktivitas. Mereka menjalani kehidupan yang intensional dan bertujuan.
Jadi semua orang merasa dibutuhkan,
merasa penting, dan merasa berkontribusi. Karena itu, hidup mereka lebih
panjang dari orang lain.
Menurut penulisnya, pada saat
kita menjaga pikiran maupun fisik kita untuk selalu aktif dengan penuh arti,
otak kita juga terus tumbuh dan revitalisasi. Dan mungkin pensiun memang kita
lihat sebagai momen istirahat yah, dan perhentian dari letihnya bekerja, tapi
jangan sampai pensiun itu malah membunuh Ikigai kita.
Menurut bukunya, yuk dari sekarang, jangan sibuk mengumpulkan uang supaya bisa pensiun dini gitu, tapi ubah pola pikirnya. Kita harus berfokus membangun hidup yang fantastis selagi kita masih punya waktu. Jadi temen-temen, teruslah aktif, teruslah belajar, dan teruslah tumbuh.
Seperti biasa, bagian favorit aku. Terus, apa? Aku seneng
banget baca buku ini, karena ada potongan-potangan informasi yang mudah banget
dicerna. Dan di masa di mana aku masih mencari arti dari kebahagiaan dalam
hidup, terus lagi membangun versi hidup yang tepat buat aku banyak hal dari
sini yang buat aku merenung tentang hidup aku sendiri.
Terus ditambah lagi, bukunya berisi testimoni dan kisah-kisah dari penduduk Okinawa yang bener-bener menambahkan rasa dekat dan personal. Oke, makasih udah dengerin curious people. Kalau kalian ingin aku baca suatu buku dan berbagi ke kalian tentang insights favorit aku, kasih rekomendasi buku di komen di bawah.
Sumber dari Youtobe Maudy Ayunda